Sebuah provinsi di Cina yang memiliki banyak populasi Muslim telah
memberlakukan larangan kegiatan agama di sekolah setelah sebuah video
seorang gadis kecil TK yang sedang membaca ayat-ayat Al-Aqur’an beredar
secara online.
Pemerintah di provinsi barat laut Gansu menekankan
kembali aturan pemerintah komunis atheis secara resmi yang melarang
keberadaan kegiatan agama di sekolah umum di semua tingkatan, dan
mengatakan bahwa hal itu untuk melindungi anak-anak.
Otoritas
pendidikan di Provinsi Gansu, Cina dalam pernyataannya mengecam keras TK
tersebut, dan mengatakan bahwa tindakan tersebut merusak kesehatan
fisik dan mental generasi muda.
“Dinas Pendidikan Provinsi Gansu
mengutuk keras tindakan yang merugikan kesehatan mental pemuda, dan
menuntut lembaga pendidikan dari semua tingkatan untuk mencegahnya
secara tegas dan dengan ketat melarang kegiatan keagamaan dari kampus,”
ungkap sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (5/5/2016),
sebagaimana dilansir Asia Times.
Sebuah video yang
diunggah secara online menunjukkan sekelompok murid duduk di kelas dan
seorang gadis kecil mengenakan jilbab hitam sedang membaca Al-Qur’an.
Belum
dapat dipastikan di mana video anak TK tersebut direkam. Akan tetapi
pernyataan pemerintah provinsi mengatakan bahwa video itu diambil di
prefektur Linxia yang mayoritas Muslim.
Video yang sama dengan judul “Chinese Young Girl Recites Quran,” telah diupload ke YouTube pada tahun 2014.
China
juga memberlakukan pembatasan ketat atas kegiatan keagamaan oleh para
pemuda di luar sekolah, khususnya di wilayah barat yang berbeda
budayanya, dimana Islam dan Buddha Tibet secara luas dipraktekkan.
Alasan
pemerintah Cina melarang keadalah kegiatan keagamaan dikhawatirkan bisa
digunakan untuk mempromosikan ‘identitas budaya non-Cina’.
0 komentar:
Posting Komentar