“Atas nama kemanusiaan, sebaiknya
berbagai pihak ikut bersimpati atas kondisi yang menimpa warga suriah,
yang terluka, kehilangan anggota keluarga, kehilangan aset kehidupan
bahkan ketenangan selayaknya warga negara,”
ALASAN terkuat Masyarakat Relawan Indonesis (MRI) turun ke jalan
didasarkan atas kekecewaan minimnya pemberitaan oleh media-media
mainstream di Indonesia terkait tragedi kemanusiaan yang berlangsung di
Suriah.
“Atas nama kemanusiaan, sebaiknya berbagai pihak ikut bersimpati atas
kondisi yang menimpa warga suriah, yang terluka, kehilangan anggota
keluarga, kehilangan aset kehidupan bahkan ketenangan selayaknya warga
negara,” kata Vice President Aksi Cepat Tanggap (ACT), Insan Nurrochman
dalam aksi solidaritas pedui Suriah bertema ‘Stop Memerah Darah” di
arena Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta.
Bersama masyarakat, MRI berharap media dan pemerintah RI ikut
bersuara keras atas penderitaaan rakyat Suriah selama enam tahun
terakhir ini. Aksi solidaritas termasuk pemberian bantuan kepada warga
Suriah adalah aksi nyata membantu kemanusiaan. Bukan pemanfaatan situasi
krisis atasnama kemanusiaan, apalagi distigma sebagai peyokong
terorisme seperti yang selama ini didengungkan beberapa pihak.
“Apapun ideologinya, apapun alasan konfliknya, jiwa manusia terlalu
berharga untuk dilenyapkan. Indonesia, imbuh Insan, perlu teribat dalam
mewujudkan perdamaian dan politik “bebas aktif”, berdiri di atas
kepentingan kemanusiaan,”kata Insan.
Dikatakan Insan, tak sulit membedakan mana bantuan kemanusiaan dan
mana ‘terosis’. Sikap menghalangi penyelamatan jiwa dan pembiaran semua
sebab hilangnya banyak jiwa, justru musuh nyata kehidupan yang harus
disikapi. Indonesia perlu bersuara dan bertindak nyata, sebab pernah
merasakan beratnya hidup dalam hujan peluru dan gempuran bom selama
perang kemerdekaan.
Numali Tahir (21), mahasiswi Surya Global Yogyakarta yang ikut
menyaksikan dan mendukung aksi SOS Syria di area Titik Nol berharap aksi
kepedulian ini bisa menggerakkan pemerintah dan seluruh masyarakat
Indonesia untuk membantu Suriah.
Tak mau ketinggalan, Adit (12) SD kelas 6 yang ikut menandatangani
spanduk dukungan mengatakan, “Sedih rasanya dengar ada banyak anak-anak
di sana (Suriah) jadi korban, titip pesan buat Pak Jokowi ya…tolong
(mereka) dibantu dengan uang yang banyak.”
Sebagai pelengkap aksi, para relawan menyediakan satu banner panjang
sebagai media bagi para pengunjung CFD menorehkan tandatangan dukungan
kepedulian untuk rakyat Suriah.
“Aksi di berbagai kota ini, akan terus berlanjut sampai pemerintah
Indonesia menyatakan dukungannya kepada suriah. Dan kami juga tidak akan
berhenti Aksi sampai dunia tahu dan sadar bahwa tragedi Aleppo adalah
tragedi dunia,” tegas Insan Nurrohman.
0 komentar:
Posting Komentar